Rabu, 05 Januari 2011

Siapakah yang bersalah?

Kecelaruan Malaysia terhadap budaya Indonesia
Untuk pengetahuan media Indonesia, Kebanyakan bangsa Malaysia berasal dari Indonesia seperti:

(Jawa: suku yang sangat kental yang berada di Indonesia)

(Bugis: suku yang berada di pulau sumatera di bagian kepulauan Indonesia)

(Minang: kota yang terletak di 000 44' 00''   - 01' 08'' 35'' LS dari peta bagian Indonesia)
dll.


Oleh karena itu bangsa Malaysia ini masih mengekalkan Budaya asal dari Nenek moyang mereka yang berasal dari Indonesia di Malaysia.
apa yang menghairkan Malaysia meniru budaya Indonesia?
tapi apakah salah dari suku Jawa, Bugis, Minang di Malaysia mengkekalkan budaya Indonesia sebagai bukti bahwa mereka masih mencintai budaya Indonesia dengan cara yang salah .
seharusnya Malaysia perlu lebih bijak memaparkan suatu masalah di Indonesia, jangan sampai masalah yang dilakukan oleh segelintir orang menjadi masalah besar antar negara yang mengakibatkan persahabatan menjadi rusak dan terpecah.
seharusnya Malaysia harus berfikir lebih bijak agar masalah yang mereka buat bisa terselesaikan secara baik dan benar agar warga negara Indonesia yang berada di Malaysia dapat berkerja dengan sungguh-sungguh untuk dapat menjadi Pahlawan devisa di Indonesia, karena dari kerjasama Malaysia-Indonesia pahlawan devisa Indonesia dapat mengirimkan berjuta-juta dolar ke Indonesia.

BEBERAPA PENGKLAIMAN YANG DILAKUKAN MALAYSIA.


(Batik: Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia "khususnya Jawa" sejak lama)

 Asal BATIK:
Batik Kata Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.

(Reog "Ponorogo": adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa barat bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok Warok dan Gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.)

Asal Mula Reog Ponorogo:
Pada sayembara dimana pemenangnya bisa menikahi putri cantik Sanggalangit yang juga anak penguasa terkemuka di Kediri, peserta diharuskan mempersembahkan tiga syarat yaitu seratus empatpuluh empat ekor kuda kembar lengkap dengan penunggangnya yang tampan, mahluk berkepala dua, dan tontonan menarik yang belum pernah disaksikan siapapun.
Iri Singo Barong makin menjadi saat tahu saingannya berhasil mendapatkan seratus empatpuluh empat ekor kuda yang tidak cuma kembar namun juga memiliki surai dan ekor berwarna emas. Dengan licik, ia memerintahkan orang kepercayaannya untuk merebut persyaratan pertama yang telah sukses dipenuhi Kelana Suwandana tersebut.
Akibatnya terjadi pertempuran sengit yang memakan banyak korban dari kedua belah pihak, bahkan
akhirnya Singo Barong dan Kelana Suwandana harus berhadapan dan bertarung. Singo Barong nyaris saja menang, sayang matahari terbit yang menjadi pantangannya keburu muncul.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Kelana Suwandana, yang berhasil mengubah sosok Singa Barong menjadi mahluk berkepala dua di akhir pertarungan mereka. Kepala yang pertama adalah singa, sementara yang kedua berwujud merak, mahluk peliharaan Singa Barong yang selama ini bertengger dikepalanya untuk membersihkan kutu di kepala pria itu.
Siapa sangka, Singo Barong yang telah berubah wujud singa-merak membuat Kelana Suwandana sukses memenuhi syarat kedua. Untuk syarat ketiga, Kelana mengarak Singo Barong yang telah berubah wujud menjadi singa sambil diiringi gamelan unik yang terbuat dari bambu dan kayu.


(Kunyit: Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val )

Kunyit:
termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan. Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul.

(Tari Pendet: pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia)
Tari Pendet:
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967). Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.

( Rasa Sayange : adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku, Indonesia )






Lagu Rasa Sayange:
Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku.
Jika didengarkan, lagu ini layaknya seperti sajak atau pantun yang bersahutan. Oleh karenanya banyak versi dari lagu ini karena liriknya dapat dibuat sendiri sesuai maksud dan tujuan dari lagu tersebut.
Namun dari liriknya tetap diawali oleh kalimat Rasa sayange rasa sayang sayange, Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange dan diakhir lagu ini liriknya selalu diakhiri dengan kalimat Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi... Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi.


( Kuda lumping :  Tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda, kadang disebut juga jaran kepang atau jathilan )
Kuda lumping:
Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Malaysia dan Singapura.
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

( Keris : senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah )

Keris:
Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berliku-liku, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-guratan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik.
Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Penggunaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit, seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao). Keris Mindanao dikenal sebagai kalis. Keris di setiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan, fungsi, teknik garapan, serta peristilahan.

(Wayang kulit : seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa)
Wayang kulit:
Wayang berasal dari kata Ma Hyang artinya menuju kepada yang maha esa, . Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelannayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang(lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar. yang dimainkan sekelompok
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

(Angklung : alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat)
Angklung:
Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sundasalendro dan pelog.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar